Selasa, 16 November 2010

Mentawai

 Ke Mana Tsunami Mentawai Menghantam
Video ini menjelaskan mengapa tsunami hanya menghantam Mentawai, tak sampai ke Sumatera.
Sabtu, 30 Oktober 2010, 06:17 WIB
Arfi Bambani Amri
Pesisir Pantai Pagai, Kepulauan Mentawai, yang dilanda tsunami (Antara/ Hendra Agusta)
BERITA TERKAIT
 
VIVAnews - Senin malam, pukul 21.42 WIB, warga Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dikejutkan dengan sebuah gempa  kuat. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika kemudian merilis, gempa itu berkekuatan 7,2 skala Richter, berpusat 78 kilometer barat daya Pagai Selatan, Mentawai, dan berpotensi tsunami.

Di Kota Padang, yang berjarak lebih dari 200 kilometer dari episentrum, gempa juga dirasakan kuat, meski tak sekuat gempa 30 September 2009 yang menewaskan lebih 3.000 orang. Walikota Padang pun melansir melalui radio setempat, warga diminta menjauhi pantai karena ada kemungkinan tsunami.

Dan sejam setelah gempa, warga Padang tak menemui tsunami yang menakutkan itu. Sementara, di Mentawai, tsunami telah menggulung pesisir barat gugusan Kepulauan Mentawai. Sampai Jumat 29 Oktober 2010, pukul 17.00, sudah 408 orang ditemukan tewas dan lebih 300 orang masih hilang.

Apa yang terjadi sebenarnya, sehingga tsunami di Mentawai, sementara Kota Padang yang hanya berjarak kurang dari 200 kilometer dari Mentawai selamat dari petaka?

Dr. Hamzah Latief, pakar tsunami dari Institut Teknologi Bandung yang juga staf ahli Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bencana menjelaskan secara gamblang dalam bentuk gambar animasi. Dalam animasi video yang didapatkan VIVAnews, terlihat bahwa pusat gempa terletak di barat daya Pulau Pagai Selatan, pulau paling selatan di gugusan Kepulauan Mentawai.

Gempa pada pukul 21.42 itu, dalam video menimbulkan deformasi laut sehingga memunculkan tsunami. Awalnya, gelombang yang dimunculkan tingginya kurang dari 7 meter, mengarah ke arah barat daya (Samudera Hindia) dan timur laut (ke arah Pulau Pagai Selatan dan Pagai Utara).

Mendekati kedua pulau Pagai ini, tinggi gelombang terus bertambah (yang diperlihatkan dengan warna yang semakin memerah). Tinggi gelombang ini, seperti juga disampaikan saksi mata, bahkan setinggi pohon kelapa alias lebih dari 7 meter.

Setelah tsunami pecah di Gugusan Kepulauan Mentawai, perlahan-lahan gelombangnya mereda sehingga terkesan Mentawai menjadi benteng bagi Pulau Sumatera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar